NUFFNANG Ads

Sunday, March 28, 2010

Hampir 200 sertai Seminar Radio Amatur Perak

(Ahli Jawatankuasa Seminar bergambar bersama tetamu majlis tersebut)


IPOH :
Hampir 200 penggemar radio amatur (RA) negeri Perak telah menghadiri Seminar Sehari " RA" di hotel Malaysia di sini hari ini.

Seminar tersebut anjuran Suruhanjaya Komunikasi Multimedia Malaysia (SKMM) dengan kerjasama Pertubuhan Penyiar Radio Amatur Perak (Parts).

Pengerusi Parts 9M2 SLJ dalam ucapan aluannya melahirkan rasa bangga diatas penyertaan yang menggalakan dari para penggemar RA di seluruh daerah negeri ini.

Lima kertaskerja yang dibentang sepanjang seminar sehari itu iaitu; Syarat-syarat dan sukatan Peperiksaan Radio Amatur Oleh Pengarah bahagian Teknologi dan Standard SKMM, Cyberjaya Encik Ahmad Razif Ramli.

Majis penyampaian cendermata oleh Pengerisi Parts 9M2 SLJ kepada pembentang kertaskerja pada majlis tersebut.


Seminar Radio Amatur itu telah dirasmi oleh Pengarah Operasi Suruhanjaya Komunikasi Multimedia Malaysia Wilayah Utara Encik Ismail Othman.

( XYL kepada 9M2 SLJ ditengah, turut menyertai seminar tersebut)


Sementara empat lagi kertaskerja tersebut ialah; Isu-isu berkaitan standard dan kelulusan teknikal peralatan radio amatur oleh Head Communication & Multimedia( section SIRIM) QAS International Sdn Bhd. Shah Alam, Selangor Puan Fauziah Fadzil - manakala kertaskerja berjudul " Akta Komunikasi dan Multimedia Malaysia 1998 dan Penguatkuasaan Undang-undang dibawah Akta Komunikasi dan Multimedia 1998 Encik Enkatesulu a/l Juval (Penolong Pengarah Jabatan Pemantauan Dan Penguatkuasaan SKMM, Cyberjaya.

Bagi kertaskerja Penguntukan Radas Radio Amatur oleh Penolong Pengarah SKMM Wilayah Utara Encik Zainol Hamid dan Pengimportan Peralatan Radio Amatur pula oleh Penolong Kanan Pengarah Kastam dan Eksais Diraja Negeri Perak Encik Terumuggam a/l Sarathee.


Para peserta yang menghadiri Seminar Sehari Radio Amatur di Hotel Malaysia hari ini.

Thursday, March 18, 2010

Moh kita buat bisnis ekspot ke New Zealand


Harga Sebatang Serai (yang baru/fresh)$3.99 = hampir-hampir $4.00 mata wang New Zealand (kira-kira RM10.00 sebatang) - fikir-fikirkanlah peluang ini.

Harga buah manggis pula $12.99 1kilogram (lebih kurang RM36.00 sekilogram) boleh tahan juga - ada siapa bercadang nak ekspot buah ni ??.


Yang ini pula buah betik yang sudah luput tarikh kegunaan juga dijual dengan harga $2.99 sebiji (RM7.00 sebiji)

Monday, March 8, 2010

Kaedah Penggunaan PC dengan Betul

Jarak diantara mata dengan monitor





Cara betul menggunakan tetikus



Gaya tangan semasa menggunakan tetikus



Cara menggunakan papan kekunci

Wednesday, March 3, 2010

INGATAN: Pelancong Malaysia yang ke Indonesia !!!



LPPOM MUI: Masih Sedikit RPH Bersertifikasi Halal

JAKARTA--Tampaknya masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim harus berhati-hati dalam mengkonsumsi daging yang beredar di pasaran. Pasalnya, tidak semua daging yang beredar di pasaran dapat dijamin kehalalannya. Pasalnya, baru sedikit sekali Rumah Potong hewan (RPH) yang telah bersertifikasi halal. Ini ditegaskan Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim dalam perbincangan dengan Republika di Jakarta, Ahad (7/2).

Data dari LPPOM MUI menyebutkan bahwa dari 900-an RPH yang ada di Indonesia baru 115 RPH, atau sekitar 11 persen saja yang baru mendapatkan sertifikat halal. Parahnya lagi, kebanyakan RPH yang belum bersertfikat halal adalah RPH pemerintah.

''Ini yang menjadi perhatian khusus bagi kita. Dimana Dalam hal masalah kehalalan produk pangan, RPH menempati posisi yang sangat vital. Sebab dari sinilah sumber bahan baku produk makanan berasal. Bisa dibayangkan jika sumber hulunya saja belum jelas kehalalannya, bagaimana produk olahan lainnya,'' tegas Lukmanul Hakim.

Kasus paling banyak terjadi di Indonesia akan masalah daging adalah pengoplosan daging. Pengoplosan ini dilakukan baik sebelum daging diolah maupun pada waktu pengolahan. Kasus maraknya dendeng dan abon sapi bercampur babi adalah salah satu bukti rawannya tindakan pelanggaran akan kualitas daging yang beredar di pasaran. Belum lagi kasus produk bakso bercampur daging babi maupun tikus. Dan masih banyak kasus-kasus penyimpangan produk daging lainnnya.

''Hal ini bisa terjadi sebab tidak adanyanya pengawasan dalam rantai distribusi daging,'' tegas Lukmanul. Menurutnya yang perlu dikritisi itu adalah rumah potong hewan tidak mau disertifikasi halal. Padahal keluar dari rumah potong hewan, daging-daging yang dijual di pasar-pasar justru tidak ada registrasinya, tidak ada pengawasannya,'' katanya.

Diakui Lukmanul, jika berbicara tentang RPH pemerintah, Kebijakan dinas terkait adalah salah satu pertimbangan utama. ''Terutama menyangkut kebijakan dari tingkat atas di pemerintah kota maupun kabupaten yang mengelola RPH ini. Dengan kata lain, jika kebijakan pemerintah kota belum mewajibkan pada unit RPH untuk disertifikasi halal maka RPH tersebut tidak akan disertifikasi,'' tutur Lukmanul.

Menurutnya, kondisi RPH yang sudah tidak layak juga menjadi kendala lainnya. Sebagian besar RPH merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda yang sudah berumur lebih dari 50 tahun dan tidak memenuhi syarat dari segi lingkungan, hygiene maupun sanitasi. Demikian halnya dengan peralatan penyembelihan, kandang ternak maupun kondisi fisik bangunan.

Ditambahkan Lukmanul, prosedur penyembelihan dan juru sembelih juga menjadi elemen yang penting dalam penerapan standar kualitas dan kehalalan di RPH. Selain karena kurangnya pengetahuan tentang cara sembelih yang benar menurut syariat Islam, juru sembelih yang sedikit juga menjadi salah satu pertimbangan.

#Admin's;
Oleh itu semua pelancong Islam dari Malaysia khasnya haruslah berhati-hati apabila mejamu selera di Indonesia....

Pengiklanan